Judul Buku : Evaluasi Pendidikan
Pengarang : Drs. H. Daryanto
Penerbit : PT. Rineka Cipta
Tahun Terbit : 1999
Tmepat Terbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 227 halaman
à Bab I
Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi Pendidikan
Dalam bab ini dijelaskan pengertian evaluasi dari pendapat berbagai ahli. Dapat disimpulkan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar yaitu untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Fungsi evaluasi yaitu untuk perbaikan system, pertanggung jawaban kepada pemerintah dan masyarakat, penentuan tindak lanjut hasil pengembangan.
à Bab II
Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi
Prinsip evaluasi diantaranya yaitu adanya keterpaduan, keterlibatan siswa, koherensi, pedagogis, dan akuntabilitas. Teknik evaluasi digolongkan menjadi 2 macam yaitu teknik tes (tes diagnostic, tes formatif, tes formatif dan tes sumatif dalam praktek, perbandingan antara tes diagnostic) dan teknik non tes (skala bertingkat, kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan, dan riwayat hidup).
à Bab III
Klasifikasi Tujuan Instruksional
Jenis-jenis tujuan instruksional tergantung pada cita-cita setiap negara itu sendiri terhadap pendidikan. Tujuan instruksional yaitu tujuan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran. Ada dua macam tujuan instruksional yaitu TIU (Tujuan Instruksional Umum) dan TIK (Tujuan Instruksional Khusus).
à Bab IV
Berbagai Teknik Evaluasi
a). Measurement model, tokoh evaluasi dalam pengembangan model ini yaitu R. Thorndike dan R. L. Ebel. Objek yang dievaluasi yaitu tingkah laku siswa yang mencakup aspek kognitif. Alat evaluasi yang digunakan adalah tes tulis dalam bentuk tes objektif
b). Congruence model, tokoh-tokohnya yaitu Raph. W. Tyler, John B. Carroll, dan Lee J. Cronbach. Objek yang dievaluasi adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan yang diperlihatkan oleh siswa pada akhir kegiatan pendidikan. Tingkah laku hasil belajar ini tidak hanya terbatas pada segi kognitif saja melainkan mencakup dimensi-dimensi lain dari tingkah laku yang tergambar dalam tujuan pendidikan.
c). Educational system evaluation model, tokoh-tokohnya adalah Daniel L. Stufflebean, Michael Scriven, Robert E. Stake, dan Malcolm M. Provus. Objek evaluasinya mencakup dimensi peralatan atau sarana proses dan hasil atau produk yang diperlihatkan oleh sistem yang bersangkutan.
d). Illuminative model, tokohnya yaitu Malcolm Parlett. Objek evaluasi yang diajukan mencakup latar belakang dan perkembangan yang dialami oleh system bersangkutan, proses pelaksanaan system itu sendiri, hasil belajar yang diperlihatkan oleh para siswa, kesukaran-kesukaran yang dialami dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya di lapangan. Ada tiga fase kegiatan evaluasi yang diajukan secara berturut yaitu observe, inquiry further, dan seek to explain.
à Bab V
Pengukuran Ranah Kognitif, Apektif, dan Psikomotor dalam Pendidikan Agama Islam
a) Pengukuran ranah kognitif, aspek kognitf dibedakan atas enam jenjang menurut taksonomi bloom (1956) yang diurutkan secara hierarki paramedial diantanya pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, penilaian. Contoh: pengetahuan tentang konsep dan prinsip dalam ajaran islam
b) Penguruan ranah apektif, meliputi lima jenjang hierarki kemampuan yaitu terdiri dari menerima, menjawab, menilai, oraganisasi, karakteristik. Contoh: inti beragama adalah masalah sikap, didalam beragama itu intinya adalah iman.
c) Pengukuran ranah psikomotor, meliputi enam jenjang hierarki. Namun dapat dikumpulkan dalam tiga kelompok utama yaitu keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, dan koordinasi neuromuscular. Contoh: menciptakan kondisi dalam bentuk rasa cinta, kagum, hormat pada tuhan, para nabi, dan ajaran-ajaran agama.
à Bab V
Prosedur Pelaksaan Evaluasi
Langkah-langkah pokok dalam pelaksanaan evaluasi, yaitu langkah perencanaan, langkah pengumpulan data, langkah penelitian data, langkah pengelolaan data, langkah penafsiran data, langkah mengikutkan daya serap peserta didik (memperjelas tujuan instruksional, penilaian awal yang menentukan kebutuhan peserta didik, dan monitor kemajuan peserta didik), dan laporan hasil penelitian (laporan kemajuan umum dan khusus).
à Bab VI
Analisis Butir-butir Instrumen Evaluasi
a) Menilai tes yang dibuat sendiri, ada empat cara untuk menilai tes, yaitu (1) meneliti secara jujur soal-soal yang sudah disusun, kadang-kadang dapat diperoleh jawaban tentang ketidakjelasan perintah atau bahasa, taraf kesukaran dan lain-lain keadaan soal tersebut, (2) mengadakan analisis soal, (3) mengadakan checking validitas, (4) mengadakan checking realibitas.
b) Analisis butir-butir soal, bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan. Terdapat tiga masalah yang berhubungan dengan analisis soal, yaitu taraf kesukaran, daya pembeda, dan pola jawaban soal.
à Bab VIII
Interpretasi Nilai Evaluasi
a) Merencanakan evaluasi, pertama kali yang harus diperhatikan ialah cara dan alat evaluasi ditentuka oleh isi TIK dan luasnya tujuan (bahan) yang akan dievaluasi ada bermacam-macam. Konsep utama dalam hal evaluasi adalah bersifat kontinu dan kompherensif.
b) Menenetukan entering behavior, entering behavior adalah gambaran tentang kesiapan siswa dalam hal pengetahuan dan keterampilan dihubungkan dengan tujuan pengajaran karena entering behavior mampu menjelaskan kapan pengajaran harus dimulai. Ada empat hal dalam menentukan entering behavior, yaitu masalah kesiapan, hal kematangan, perbedaan individu, perbedaan individu siswa.
c) Beberapa skala penelitian, yaitu skala bebas, skala 1-10, skala 1-100, skala huruf.
d) Distribusi nilai, terdapat dua macam standar yaitu standar mutlak dan standar relative
e) Standar nilai, terdiri dari standar eleven (stanel), standar sepuluh, dan standar lima.